Uang membawa pengaruh yang bermacam-macam bagi kehidupan manusia. Ada yang memilih berhemat, ada juga yang kesulitan memanajemen keuangannya hingga membuat uang tersebut cepat habis. Cara yang baik untuk mengatur keuangan pribadi adalah dengan meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan, dengan begitu, kehidupan ke depan akan lebih terjamin.
Nah, untuk kamu yang masih lajang atau belum berkeluarga, ada baiknya mulai mencoba mengelola keuangan dengan lebih baik. Coba ikuti cara-cara di bawah ini!
1. Buat Anggaran Pengeluaran
Cara yang pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan pribadi, baik dengan gaji kecil maupun besar, adalah dengan membuat anggaran pengeluaran. Membuat anggaran pengeluaran tidak perlu sulit, yang terpenting adalah kamu harus bisa menentukan prioritas pengeluaranmu terlebih dahulu.
Menentukan prioritas akan membantumu untuk mengalokasikan pendapatan dengan lebih mudah. Beberapa prioritas yang diutamakan antara lain biaya pengeluaran sehari-hari seperti tagihan bulanan dan keperluan belanja. Setelah itu utamakan cicilan utang (jika punya), dan sisanya bisa kamu alokasikan untuk tabungan investasi, dana darurat, dan dana sosial (seperti zakat atau persepuluhan).
2. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran Pribadi
Tanpa memiliki catatan keuangan pribadi, sudah tentu kita tidak akan bisa mengatur keuangan dengan baik. Rutin atau terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran pribadi memiliki banyak sekali kegunaaan dan menjadi salah satu langkah awal dari mengelola keuangan. Kamu bisa melacak ke pos mana saja pendapatan kita, sehingga ke depannya kita bisa tahu apakah ada pengeluaran yang bisa kita kurangi atau tambahi nominalnya sesuai dengan kebutuhan.
Cara ini juga berguna untuk merancang tujuan keuangan kita. Sebagai contoh, kamu punya tujuan untuk membeli sebuah laptop dalam tiga bulan ke depan, maka kamu bisa merencanakannya mulai dari sekarang dengan menabung uangnya terlebih dahulu. Kamu juga bisa memperkirakan jumlah tabungan yang perlu kamu keluarkan tiap bulannya agar tujuan tersebut bisa tercapai dalam rentang waktu yang sudah ditentukan sesuai dengan kemampuan finansial kamu.
3. Gunakan Rumus 50/30/20
Nah, kalau kamu ingin cara mengatur keuangan yang lebih rinci dan detail, coba ikuti metode Rumus 50/30/30 ala senator Amerika Serikat Elizabeth Warren yang cukup populer. Metode ini mengharuskanmu memecah pendapatan bersih menjadi tiga bagian besar, dengan penjelasan berikut ini:
- Sisihkan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari dan tagihan wajib, mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan alat mandi, sampai obat-obatan juga masukkan dalam perhitungan ini. Selain itu, masukkan juga tagihan wajib seperti tagihan listrik, air, asuransi, atau cicilan lain yang belum lunas. Hitung dengan baik, apakah kebutuhan harian dan tagihan kamu cukup dengan 50% dari pendapatan? Jika ternyata overspending, maka kamu bisa mengganti beberapa barang dengan harga yang lebih murah atau ekonomis.
- Sisihkan 30% dari pendapatan untuk hiburan dan keinginan lain, sehingga kamu tetap bisa menikmati waktu luang dengan liburan, membeli barang yang kamu suka, atau ingin mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan workshop dengan menyiapkan budget-nya lebih awal. Jadi bukan berarti kamu tidak bisa bersenang-senang jika ingin keuanganmu aman.
- Sisihkan 20% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi, baik berupa dana darurat, hal atau barang yang ingin kamu capai/beli, dana pensiun, atau bahkan modal berinvestasi.
4. Bayar Hutang & Cicilan Tepat Waktu
Bebas hutang menjadi salah satu faktor utama yang membuat finansial kamu lebih aman dan nyaman, soalnya kamu tidak punya beban lain selain biaya hidup harianmu. Kamu juga akan terhindar dari stres atau risiko terlibat lingkaran setan yang tak berujung. Perilaku hutang biasanya dipicu ketika kamu memiliki kebutuhan yang tak sanggup dipenuhi oleh pendapatan harianmu, atau bahkan ketika kamu tidak mampu membayar hutangmu, kamu bisa berhutang lagi untuk membayarnya. Alhasil kamu akan terlilit jebakan hutang yang semakin lama semakin besar.
Untuk bisa segera terbebas dari hutang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengendalikan dan berusaha sebisa mungkin untuk menyingkirkan kemungkinan berhutang. Kalau hutangmu dalam bentuk kartu kredit atau pinjaman lainnya, pastikan untuk memilih yang tidak berbunga. Kamu juga bisa menggabungkan beberapa hutang di satu tempat, sehingga kamu tidak perlu kebingungan memecah pendapatan di awal anggaran. Jangan lupa juga untuk selalu membayar cicilan tepat waktu, jangan menunggu nanti agar lekas lunas!
5. Tekan Pengeluaran Konsumtif
Kalau tadi kita sudah membahas tentang hutang, maka hal satu ini berbanding lurus juga dengan sikap hidup boros atau konsumtif. Hutang yang konsumtif akan membuat isi dompetmu semakin cekak, sehingga banyak ahli dan perencana keuangan tidak menyarankan hal tersebut. Tekan pengeluaran konsumtif yang kamu miliki, sebisa mungkin tanamkan dalam pikiran untuk selalu membeli barang yang kamu butuhkan, bukan kamu inginkan, dan dalam harga yang terjangkau.
6. Alokasikan untuk Dana Darurat
Yang tidak boleh terlupa dalam mengatur keuangan pribadi adalah menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat. Dana darurat merupakan sejumlah uang yang sangat penting untuk mengantisipasi keadaan darurat atau tidak terduga sehingga tidak mempengaruhi kondisi finansial kita. Nominal dana darurat sesuaikan dengan kemampuan finansial dan prioritas pengeluaran kamu, akan tetapi idealnya untuk kamu yang belum berkeluarga perlu mengumpulkan sebesar 6 kali total pengeluaran per bulan. Perlu diingat bahwa dana darurat dan tabungan tidak sama dan jangan sampai menyentuh atau mengambil dana dari tabungan atau pemasukan untuk biaya tak terduga.
7. Miliki Asuransi Kesehatan dan Jiwa
Memiliki asuransi kesehatandan jiwa merupakan investasi yang sangat baik. Sayangnya, banyak orang yang masih merasa rugi karena selalu membayar asuransi tiap bulan namun tidak pernah merasakan manfaatnya. Padahal, yang harus ditanamkan dalam pola pikir adalah asuransi berfungsi layaknya payung yang bisa melindungi kita dari hujan atau panas terik yang menyengat. Kita tidak pernah tahu kapan hujan atau panas itu datang, tapi kita perlu untuk berjaga-jaga dengan menyiapkan payung.
Di sinilah letak pentingnya asuransi kesehatan dan jiwa. Dengan semakin tingginya biaya kesehatan, kamu bisa mendapatkan biaya pengobatan atau perawatan dan fokus pada penyembuhan tanpa perlu memikirkan mencari uang untuk membayarnya.