
Peternakan dan Pertanianku —– Populasi sapi perah yang ada di Indonesia saat ini kebanyakan didatangkan pada abad ke-18. Saat itu, pemerintah kolonial mendatangkan sapi friesian holstein (FH) dari Belanda untuk memenuhi kebutuhan susu orang-orang Belanda di Indonesia. Nah, ada beberapa jenis sapi perah tropis yang cocok diternakkan di Indonesia seperti berikut ini.
- Sapi Sahiwal
Berasal dari daerah Punjab, perbatasan antara Pakistan dan India. Sapi jenis ini diklaim sebagai jenis sapi perah tropis terbaik. Hewan ternak ini memiliki warna beragam, kebanyakan berwarna cokelat muda hingga kemerahan. Bulunya halus dan kakinya pendek. Sapi ini memiliki bobot sekitar 500-600 kg untuk pejantan dan 450 kg untuk betina. Produktivitas susu sekitar 2.500-3.000 liter per laktasi. - Sapi Red Sindhi
Sapi Red Sindhi berasal dar India terutama peternakan di daerah kering dan panas. Kulitnya berwarna merah tua, memiliki postur tubuh kecil. Bobot sapi jantan dewasa mencapai 450-500 kg dan betina 350 kg. Produktivitas susunya 1700 kg per laktasi - Sapi Gir
Sapi Gir juga berasal dari India. Umumnya sapi ini berwarna putih, namun ada juga yang berwarna bercak cokelat atau hitam dan kuning kemerahan. Bobot sapi jantan dewasa mencapai 600 kg dan betina 400 kg. Produktivitas susunya mencapai 2.000 kg per laktasi. - Sapi Grati |
Sapi Grati merupakan persilangan antara sapi Frisien Holstein dari Belanda dengan sapi betina lokal dari jenis Jawa dan Madura. Sapi ini banyak dijumpai di daerah Jawa Timur. Karakteristik hewan ternak ini memiliki postur tubuh agak besar dengan daya adaptasi terhadap iklim tropis yang baik. Produktivitas susu sapi ini berkisar 2.500-3.000 liter per laktasi. (Arif Ferdianto) - Sapi Ongole
Sapi Ongole juga berasal dari India. Sapi jenis ini banyak ditemukan di Indonesia, tetapi biasanya diperlakukan sebagai sapi pedaging. Warnanya putih hingga agak gelap. Bobot tubuh penjantannya mencapai 500-600 kg dan betinanya 450-500 kg. Produktivitas susunya relatif sedikit hanya 1.250-1.500 kg per masa laktasi.